MILIARAN RUPIAH UANG WARGA SEBATIK BEREDAR DI MALAYSIA

  • Whatsapp
Gambar : Pelabuhan Sebatik, satu-satunya pelabuhan menghubungkan Sebatik- Tawau serta Sebatik - Tarakan yang saat ini kondisinya memperihatikan

SEBATIK – Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dominansi perekonomian di kawasan perbatasan Pulau Sebatik masih dikuasai masyarakat Kota Tawau, Malaysia. Kota Tawau merupakan salah satu kota terbesar di negara bagian Sabah Malaysia yang menjadi tempat jual beli antar warga Pulau Sebatik dengan warga Kota Tawau. Kondisi ini membuat kecenderungan warga Pulau Sebatik kurang berdaya dalam membangun ekonominya sendiri.

Hampir semua akses sosial yang berdampak pada ekonomi dikendalikan orang Tawau yang memiliki modal besar. Masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang ekonomi dapat menghambat dan mempersulit warga Pulau Sebatik untuk memperoleh akses ekonomi di Pulau Sebatik, seperti sarana jalan, imigrasi, pasar, pelabuhan yang layak, dan rumah sakit.

Letak geografis Pulau Sebatik yang sulit dijangkau dengan alat transportasi dengan daerah lain di Indonesia menjadi pilihan warga Pulau Sebatik untuk melakukan hubungan perdagangan dengan negara tetangga Malaysia (Kota Tawau). Kegiatan perdagangan antara Pulau Sebatik dengan Kota Tawau sudah lama terjadi meskipun hubungan pusat antara Jakarta dengan Kuala Lumpur mengalami pasang surut.

Salah satu tokoh masyarakat Sebatik H. Herman mengatakan bahwa arus lintas batas dari Pulau Sebatik ke Kota Tawau yang meningkat menjadikan angka ketergantungan barang-barang dari negara Malaysia cukup tinggi seperti barang kebutuhan pokok.

“Miliaran rupiah uang warga Sebatik beredar di Kota Tawau (Malaysia) akibat ketergantungan dari Malaysia. Kita berharap agar DOB Kota Sebatik segera terbentuk karena Pulau Sebatik merupakan daerah KSN (Kawasan Strategis Nasional),” Ujarnya (22/5).

Kemudian, ia menambahkan bahwa hampir semua hasil pertanian, perkebunan, laut, dan perikanan warga Pulau Sebatik dijual ke Malaysia.

“Lahan kebun kelapa sawit di Pulau Sebatik hampir 21.000 hektar dan itu diekspor ke Kota Tawau,” Ungkapnya.

Status kecamatan yang kini disandang Pulau Sebatik tak berdaya menyeimbangi Kota Tawau yang menjadi magnet kehidupan warga Pulau Sebatik. DOB Kota Sebatik adalah solusi untuk perubahan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *